PT DI dan Airbus Military sepakat produksi pesawat NC-212
![]()  | 
| NC-212 | 
Pemerintah Indonesia melalui PT 
Dirgantara Indonesia dan Airbus Military menandatangani kesepakatan 
untuk memproduksi Pesawat C212-400 versi upgrade atau akan dinamai 
dengan NC212. Pesawat ini nantinya akan dipasarkan untuk pelanggan sipil
 dan militer. “Dengan produksi bersama, keuntungan kita bagi bersama, 
development cost juga dibagi bersama, 50 persen dan 50 persen,” kata 
Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, di pameran Indo Defence 2012 Expo 
& Forum, di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta,
 Kamis 8 November 2012.
Budi menjelaskan, antara PT DI dengan 
Airbus Military sudah bekerja sama sejak tahun 1976 tahun lalu. Selama 
kurun waktu tersebut telah ada sejumlah pesawat yang diproduksi PT DI 
atas lisensi dari Airbus, diantaranya Cassa212 (C-212) yang kemudian 
untuk produksi PT DI diubah namanya menjadi NC-212.
“Setiap pembuatan Cassa212, kami harus membayar lisensi ke perusahaan asal Spanyol itu,” ucap Budi.
Pesawat NC212 versi upgrade ini, lanjut 
Budi, dilengkapi dengan avionik digital dan sistem autopilot terkini. 
Pesawat versi sebelumnya hanya dilengkapi avionik manual dan autopilot 
model lama.
Selain itu, pesawat yang akan 
disertifikasi oleh EASA dan FAA sesuai dengan FAR 25 ini juga memiliki 
interior sipil terbaru yang mampu membawa sampai 28 penumpang. Versi 
sebelumnya hanya berkapasitas maksimal 25 penumpang.
“Pesawat upgrade ini akan menempatkan pada posisi tawar yang sangat kompetitif di segmen pesawat kecil dan medium.
Budi menerangkan, dalam kerja sama ini 
Airbus Military bertanggung jawab untuk pengurusan hingga keluarnya 
sertifikat EASA sehingga pesawat bias masuk pasar internasional. “Dari 
PT DI menyediakan engineering karena engineering kita lebih kompetitif 
dibandingkan mereka,” katanya.
Adapun untuk mesin, kata Budi, sejauh 
ini belum ada kesepakatan antara kedua pihak, apakah akan diganti yang 
model baru atau sama jenisnya dengan yang sekarang ini dipakai. Meski 
begitu, mesin yang sekarang digunakan lebih hemat bahan bakarnya.
“Tapi pembeli sekarang akan lebih senang
 dengan mesin baru PT6 karena power bias diperbesar. Tapi itu (pilihan 
mesin) nanti akan kita bicarakan dengan calon customer, mereka maunya 
yang apa,” kata dia.
Lebih lanjut dia menuturkan, nilai 
investasi dari kerja sama ini sekitar US$14 juta-15 juta yang ditanggung
 berdua. Nantinya, setelah diproduksi, kedua industri penerbangan itu 
bersama-sama memasarkan NC212 versi upgrade.
Untuk negara-negara di sekitar 
Indonesia, pemasaran dilakukan oleh PT DI dan negara-negara di sekitar 
Spanyol oleh Airbus Military dengan keuntungan dibagi dua dengan 
persentase masing-masing 50 persen.
Meski dari segi pembagian profit sama, 
kata dia, namun Indonesia akan diuntungkan karena seluruh pengerjaan 
pesawat ini dilakukan di PT DI. Hal itu tentu dapat menciptakan lapangan
 kerja yang besar. “Kalau nanti ada pajak, pajak itu juga masuknya ke 
Bandung,” ucap dia.
Lebih Kompetitif
Budi menambahkan, melalui kerja sama 
ini, PT DI juga terbantu dalam perbaikan manajemen pembuatan pesawat, 
sehingga lebih kompetitif. Sebab, Airbus Military bersedia untuk berbagi
 sistem dalam mengontrol kelengkapan komponen-komponen pesawat.
“Kerja sama ini akan memerkuat posisi PT DI sebagai industri pesawat terbang terdepan di wilayah Asia Pasifik,” ucap Budi.
Senior VP Komersil, Strategi, dan 
Hubungan Industri Airbus Military kawasan Asia Pasifik Ignacio Alonso 
menuturkan, C212 merupakan pesawat yang sangat laris di dunia.
“Potensi pasar pada segmen ini diperkirakan mencapai 400-450 pesawat dalam sepuluh tahun ke depan,” kata dia.
Ignacio menambahkan, kesepakatan ini 
merupakan bukti tentang peningkatan kerja sama dengan Indonesia. Apalagi
 jika melihat masa depan NC212 yang kompetitif ini menjanjikan di banyak
 negara di dunia.
“Dengan dukungan yang berkesinambungan 
dari pemerintah Indonesia, PT DI, dan Airbus Military, akan mampu meraih
 banyak hal bersama,” ucapnya.

Post a Comment